Masih kata Markus akademi sepak bola yang ia dirikan ini segmen sosial sehingga disini tidak ditarik biaya pendaftaran cukup membayar SPP saja setiap bulannya.
“Makanya kami tidak ada target berapa siswa harus dididik. Kita ingin anak-anak ini pinter, bola tapi juga attitude, mental, dan skillnya bagus,” ungkapnya.
“Tidak semua akan menjadi pemain bola bisa jadi pengacara, polisi, tentara dan lainnya tapi belajar disini mereka punya basic disiplin attitude, mental nah kalau nanti ternyata ada kesempatan jadi pemain bola itu bonus rejeki dia. Kita latih, bina sampai U-18 baru nanti bisa pilih club atau diambil club lain. Disini ada juga kompetisi atau turnamen tapi turnamen uji coba di Bandung raya saja tidak keluar daerah Bandung raya,” bebernya.
Hal senada disampaikan Bima Sakti, ia berpesan agar akademi MH ini bukan hanya melatih sepakbola.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan