Kenapa bisa begitu? Karena kondisi ini membuat otak dan tubuh terus berada di kondisi low energy tanpa arah. Lama-lama, hal ini bisa menurunkan imunitas, bikin pola tidur berantakan, hingga memicu penyakit fisik seperti jantung dan tekanan darah tinggi.

Dari sisi psikologis, languishing juga bikin seseorang lebih mudah menarik diri dari hubungan sosial, yang akhirnya memperkuat rasa kesepian dan menurunkan produktivitas.

Tanda-Tanda Kamu Sedang Languishing

Coba cek beberapa tanda berikut, apakah kamu mengalaminya:

  • Kehilangan motivasi, bahkan untuk hal-hal kecil yang biasanya menyenangkan.
  • Merasa hidup nggak punya tujuan, cuma dijalani begitu aja.
  • Mudah terdistraksi atau susah fokus.
  • Menjauh dari hubungan sosial, lebih memilih sendirian.
  • Rutinitas terasa monoton, setiap hari mirip copy-paste.

Kalau tanda-tanda ini muncul lebih dari sekadar fase sementara, bisa jadi kamu lagi languishing.

Cara Sederhana Mengatasi Languishing

Kabar baiknya, hal ini bisa diatasi dengan langkah kecil. Bahkan, terapi yang efektif sering kali bukan hal rumit, tapi justru praktik sederhana sehari-hari.

  1. Flow: Tenggelam dalam Aktivitas Bermakna
    Ikut kelas melukis, main musik, olahraga, atau bahkan sekadar baca buku yang kamu suka. Aktivitas yang bikin kamu tenggelam dan lupa waktu bisa menyalakan kembali semangat.
  2. Bangun Koneksi Sosial Nyata
    Coba ketemu teman secara langsung, ngobrol santai, atau gabung komunitas. Hubungan sosial bisa jadi penopang kuat keluar dari rasa hampa.
  3. Tindak Kecil Bermakna
    Tulis jurnal syukur setiap malam, atau kerjakan hal kecil yang memberi rasa pencapaian—misalnya beres-beres meja kerja, masak makanan sehat, atau sekadar jalan kaki sore. Hal-hal kecil ini bisa jadi fondasi rasa arah dalam hidup.
  4. Mindfulness & Istirahat Berkualitas
    Latihan pernapasan, meditasi singkat, atau tidur cukup bisa bantu reset energi mental. Kadang, kita cuma perlu benar-benar istirahat, bukan melarikan diri lewat distraksi.

Languishing di Dunia Kerja dan Kehidupan Sosial

Yang bikin languishing makin berbahaya adalah dampaknya pada produktivitas. Riset menunjukkan, karyawan yang mengalami languishing lebih sering absen, sulit fokus, dan merasa nggak engaged dengan pekerjaan. Kalau dibiarkan, hal ini bukan cuma merugikan individu, tapi juga organisasi.

Ananditha Nursyifa
Editor