Kamu mungkin pernah mikir, “Ah, sekali-kali nggak apa-apa.” Memang benar, makanan dengan label merah bukan berarti haram total. Tapi kalau keseringan, efeknya bisa menumpuk di tubuh kita.
Gula berlebih bisa bikin resistensi insulin, garam berlebihan bisa menaikkan tekanan darah, dan lemak jenuh terlalu banyak bisa menyumbat pembuluh darah.
Makanya, pintar-pintarlah mengatur porsi. Kalau lagi kepengin banget minum minuman manis, imbangi dengan banyak minum air putih dan perbanyak konsumsi buah serta sayur. Ingat, label merah adalah tanda peringatan, bukan undangan untuk pesta gula atau lemak.
Strategi Cerdas Belanja Sehat
Biar lebih gampang, coba biasakan beberapa tips ini:
- Cari produk dengan lebih banyak label hijau dan kuning, hindari yang penuh label merah.
- Jangan hanya tergiur promo atau kemasan cantik.
- Bandingkan produk sejenis, misalnya dua jenis biskuit—pilih yang lebih ramah warna hijau.
- Ajak anak ikut belajar memilah di supermarket biar jadi kebiasaan sejak dini.
Dengan strategi ini, belanja bulanan bisa jadi momen edukasi sekaligus investasi kesehatan keluarga.
Bisa Jadi Game Changer untuk Indonesia
Kalau program ini sukses, label gizi traffic-light bisa jadi langkah besar dalam mengurangi beban kesehatan nasional. Bayangkan, jutaan orang lebih sadar memilih makanan, angka obesitas turun, dan penyakit kronis bisa dicegah. Selain itu, produsen makanan juga bakal lebih termotivasi untuk menurunkan kadar gula, garam, dan lemak pada produknya agar bisa mendapatkan “label hijau” yang lebih menarik konsumen.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan