Kalau dibiarkan, kondisi ini bisa memicu penyakit berbahaya seperti diabetes tipe 2, hipertensi, jantung, hingga stroke.

Dengan adanya label gizi traffic-light, masyarakat diharapkan lebih sadar akan risiko makanan tidak sehat. Nggak perlu lagi buka kalkulator buat ngitung kalori atau mikirin persentase gula per takaran saji—warna merah, kuning, hijau langsung memberi sinyal bahaya atau aman.

Edukasi Pola Makan Sehat Sejak Dini

 

Label ini juga sangat penting untuk edukasi anak-anak dan remaja. Bayangkan, mereka bisa belajar membedakan makanan sehat hanya dengan melihat warna. Misalnya, kalau anak lihat snack favoritnya bertanda merah di bagian gula, orang tua bisa langsung menjelaskan, “Kalau merah, berarti terlalu banyak gula. Boleh makan, tapi jangan sering-sering ya.” Simpel, tapi dampaknya besar untuk pola hidup mereka di masa depan.

Bahkan di beberapa negara lain, seperti Inggris dan Chili, sistem serupa sudah terbukti efektif menurunkan konsumsi minuman bersoda dan junk food. Jadi, nggak heran kalau pemerintah Indonesia juga mengadopsi strategi ini demi melawan obesitas yang kian meningkat.

Jangan Tergoda Warna Merah!

Ananditha Nursyifa
Editor