Di tempat yang sama, Direktur RSUD Bandung Kiwari, Yorisa Sativa mengatakan, Jepang merupakan salah satu negara yang punya pendidikan dan teknologi kesehatan yang baik. Untuk itu, berbagai kerja sama dapat dijalin di antaranya penanganan limbah media B3, biohazard dan penanganan gempa.
“Kami perlu masukan dalam mitigasi gempa di rumah sakit khususnya.Terkait gempa, kami juga ditunjuk Kemenkes sebagai rumah sakit dalam penanganan gempa kaitannya dengan sesar Lembang. Hal ini bisa kita kerjasamakan dalam penanganan gempa tersebut yang diprediksi bisa terjadi kapan saja,” katanya.
Selain itu, ada pula kerja sama pelatihan untuk perawatan lansia, penanganan kekerasan ibu dan anak serta disabilitas.
Sebelummya, Kota Bandung dan Hamamatsu telah menjalin hubungan sister city sejak ditandatanganinya Letter of Intent (LoI) pada 19 Desember 2014, yang kemudian diperkuat dengan Memorandum of Understanding (MoU). Sejak saat itu, berbagai program telah dilaksanakan, termasuk:
- Program Hibah Pencegahan Kebocoran Air (2017–2019), kerja sama antara Perumda Tirtawening dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
- Dukungan Teknis untuk Pemeliharaan dan Manajemen Pipa Air, sebagai bagian dari pelatihan personel dalam sistem penyediaan air.
MoU antara kedua kota berakhir pada 26 Juli 2024, namun Bandung dan Hamamatsu telah sepakat untuk memperpanjang kerja sama dengan cakupan yang lebih luas.
Selain bidang akademik, lingkungan, dan penyediaan air, kerja sama kini mencakup pengembangan SDM, ketenagakerjaan, pendidikan, serta sektor kesehatan dan medis.
Tinggalkan Balasan