Ditambahkan Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung, TB Agus Mulyadi bahwa kerja sama ini dibangun sebagai alternatif bagi pedagang untuk mengembangkan potensi maupun permodalannya.

Selain itu, koperasi hadir berfungsi edukasi dan literasi keuangan.

“Seperti kita tahu bagaimana pedagang ini males ke bank harus pakai baju bagus dan lainnya. Makanya kita jemput bola, ini adalah pilihan bukan wajib ke koperasi. Kalau koperasi kan sukarela ada aktivitas anggota simpanan pokok dan wajib,” tuturnya.

Masih kata TB sapaan akrabnya, fungsi BUMD disini tidak harus pada layanan keuntungan saja tapi juga fungsi sosial layanan. Bahkan kedepan, koperasi ini harus berkolaborasi dengan bank Bandung, sehingga masing-masing baik Perumda Pasar, Bank Bandung, dan Rangkul Teman berjalan sehat.

Pada kesempatan itu TB pun menyampaikan dari 4 BUMD yang sehat adalah Perumda Tirtawening dan PT BII.

“Semua BUMD tumbuh sehat. Perumda Pasar naik, skor tingkat kesehatannya 70-60%. Yang BII dan PDAM skornya kan B, BB, A, AAA, dilihat kinerja. Bobot besar keuangan tiap BUMD kan beda-beda. Ya Perumda Pasar paling sulit karena tidak hanya distribusi tapi lain persoalan. Kami harap sebelum tutup tahun Perumda Pasar sehat,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Koperasi Rangkul Teman Doni Maradona menyampaikan soal koperasi tidak harus ada simpan namun hanya pinjam, karena pihaknya tidak ingin ada ungkapan koperasi ini menarik uang dari masyarakat.