1. Pertama, pastikan kondisi mesin tidak mengalami kebocoran oli. Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat bagian luar mesin, apakah ada tanda-tanda oli yang keluar dari ruang mesin atau apakah ada bagian mesin yang mengalami rembes atau berlubang.

Jika terdapat tanda-tanda oli yang keluar dalam jumlah yang signifikan akibat bocor, sebaiknya menghindari penggunaan sepeda motor tersebut. Kebocoran oli bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada ruang bakar mesin kendaraan dan dapat memperburuk keadaan.

2. Langkah kedua, periksa bagian kemudi sepeda motor. Pastikan bahwa kondisi stang kemudi atau bagian segitiga pada motor tetap dalam posisi yang simetris dan tepat di tengah. Jika terdapat bengkok atau tanda-tanda miring, segera lakukan perbaikan karena hal ini dapat mengurangi keamanan saat berkendara dan juga mengganggu kenyamanan selama perjalanan.

3. Selain itu, pengendara juga harus memeriksa komponen elektrikal pada sepeda motor. Ketika terjatuh, pengendara sebaiknya segera mematikan mesin motor.

Jika motor dilengkapi dengan tombol “engine off,” tombol ini harus segera dimatikan. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan konsleting listrik dengan bahan bakar seperti bensin yang bisa menyebabkan kebakaran.

Rizki Oktaviani
Editor