“Milenial ini mempunyai tingkat hitung lebih detail dari pada kita. Bisnis maju, usaha bagus, hitung investasinya baik. Ada yang tidak suka menabung emas tapi lebih suka ke gadget atau mobil,” jelas Didi ditemui di ruang kerjanya, Senin (28/2/2023).

Lanjutnya, kaum milenial memang menjadi fokus, bahkan Pegadaian memang menyisirnya tetapi tidak mengkhususkan melayani kaum milenial saja melainkan melayani semua lapisan masyarakat.

“Kalau persentase kolonial dan milenial ya sejumlah persentase orang tua mendelegasikan ilmu ke anak. Disitu kokonial bergeser kesana (milenial,red),” tuturnya.

Selain warisan ilmu, untuk lebih menarik minat kaum milenial, Pegadaian pun mengaku menghadirkan ‘The Gade Cafe’, dimana sebagai tempat kongkow kaum milenial.

Cafe yang berada di halaman depan Pegadaian Cabang Pungkur itu selain mewadahi tempat berkumpul anak muda, juga sebagai ajang edukasi, literasi dan promosi agar milenial mau menabung emas, berinvestasi, atau pun berkegiatan positif lainnya.