Menariknya, TikTok dan platform musik digital kini punya algoritma yang mendorong pengguna untuk menemukan lagu-lagu lama yang sedang kembali populer.
Menurut laporan Spotify Trends 2025, pemutaran ulang lagu-lagu lawas meningkat 42% dibanding 2023. Algoritma mengenali “potensi viral” dari sound pattern dan engagement video, sehingga musik lama bisa naik kembali ke spotlight.
Selain itu, budaya “recycle” di kalangan kreator konten ikut berperan besar. Banyak yang suka membuat ulang (recreate) tren lama dengan sentuhan baru. Jadi, bukan cuma lagu yang direvival, tapi juga vibe masa lalu yang dikemas modern.
Analisis Singkat: Media Sosial & Selera Musik Generasi Muda
TikTok dan Reels telah mengubah cara orang menemukan musik. Generasi muda sekarang lebih sering mendengar potongan lagu dulu, baru mencari versi penuhnya di Spotify atau YouTube. Ini menggeser cara promosi musik yang dulu bergantung pada radio atau konser.





Tinggalkan Balasan