Istilah ini berasal dari kata Yunani kuno hypokrites yang artinya ‘aktor’ atau ‘orang yang berakting di atas panggung’.

Jadi, bisa dibilang, orang hipokrit sering berperan dalam ‘drama’ kehidupan mereka sendiri, memperlihatkan wajah yang berbeda di depan orang lain.

Karakteristik hipokrit sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka cenderung bersikap tidak konsisten antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan.

Orang hipokrit bisa terlihat sangat baik dan penuh empati di depan kita, tetapi di belakang, mereka berperilaku sebaliknya. Jadi, hati-hati dengan orang-orang yang memiliki karakteristik seperti ini, ya!

Tanda-Tanda Perilaku Hipokrit dalam Kehidupan Sehari-hari

Meskipun nggak selalu mudah mengenali orang hipokrit, ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan, nih:

  1. Berkata A, Berbuat B
    Ini adalah ciri paling umum. Orang hipokrit sering kali memberi nasihat kepada orang lain, tapi mereka sendiri tidak mempraktikkannya. Misalnya, seseorang yang menyuruh kamu untuk selalu jujur, tapi dia sendiri kerap berdusta.
  2. Selalu Berusaha Menyenangkan Semua Orang
    Orang hipokrit cenderung menyetujui apa pun yang dikatakan orang lain, tanpa mempertimbangkan apakah mereka benar-benar mendukungnya. Ini karena mereka ingin diterima dan disukai oleh semua orang, bahkan jika harus berpura-pura.
  3. Bermain Aman di Dua Kubu
    Mereka kerap berada di dua sisi sekaligus. Di depan kelompok A, mereka akan setuju dengan pendapat kelompok A, tapi di depan kelompok B, mereka juga setuju dengan kelompok B. Mereka hanya peduli bagaimana terlihat baik di hadapan semua orang, bukan tentang prinsip yang sebenarnya.
  4. Perilaku Berubah-ubah Sesuai Situasi
    Hipokrit cenderung mengubah sikap dan pendiriannya tergantung siapa yang ada di sekitar mereka. Di depan atasan, mereka sangat menghormati dan patuh, tapi di belakang, mungkin mereka mencaci maki atau merendahkan atasan tersebut.
  5. Menutupi Kesalahan dengan Dalih
    Ketika mereka ketahuan berperilaku tidak konsisten, orang hipokrit cenderung memberikan banyak alasan atau dalih untuk menutupi tindakan mereka. Mereka jarang mau mengakui kesalahan dan lebih suka mencari pembenaran.

Mengapa Seseorang Bisa Jadi Hipokrit? Alasan Psikologis di Baliknya

Ananditha Nursyifa
Editor