Jika pada sebelumnya pemilihan jurusan IPA, IPS dan Bahasa dapat dilakukan sesuai dengan minat, bakat, kemampuan dan aspirasi studi lanjut atau karirnya.

Namun persiapan yang lebih terfokus dan mendalam ini sulit dilakukan jika murid masih dikelompokkan ke dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Yang terjadi ketika ada pembagian jurusan adalah sebagian besar murid memilih jurusan IPA.

Hal ini belum tentu dilakukan berdasarkan refleksi tentang bakat, minat dan rencana kariernya, melainkan karena jurusan IPA diberi privilise lebih dalam memilih program studi di perguruan tinggi.

Rizki Oktaviani
Editor