Kalau daerah lain sumbernya tidak ada, bisa maka sekarang ada keterbatasan dalam saluran baik untuk air minum dan mandi bagi masyarakat.
“Yah makanya hal yang paling utama bagi kita adalah air harus segera hadir melalui air hujan itu yang menjadi sumber utama baik itu sumber air baku yang ada di luar wilayah kota Bandung kemudian kita bagaimana kita memanfaatkan air hujan untuk memberikan daya dukung tambahan kebutuhan air minum air mandi yang menjadi kebutuhan kita semua tentunya masyarakat,” tegasnya.
Untuk bantuan air bersih sendiri kata Ema, pihak PDAM atau perumda Tirtawening selalu menyuplai dengan mobil tengki sebanyak 5 – 10 ribu liter.
Selain berkurangnya air bersih di musim kemarau inj Kota Bandung pun kini banyak terjadi kebakaran, seperti yang terjadi di pasar Kosambi.
“Wlau pun saya belum tau yang menjadi faktor penyebab tetapi alhmdulillah secepatnya bisa ditanggulangi mudah-mudahan hal ini kembali tidak terjadi. Saya minta kepada jajaran DKPB termasuk kepada lurah dan camat dan relawan kebakaran jadi mereka yang lebih optimal itu mengingatkan jangan sampai kendor kewaspadaan supaya tidak terjadi hal yang tidak diharapkan diantaranya bencana dari kebakaran,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan