“Saat itu saya kelabakan untuk (mencari jalur) penyelamat, jalur alternatif tidak ada. Akhirnya saya inisiatif (banting kanan),” tuturnya.

“Bagaimana kalau diterusin otomatis banyak mobil yang habis. Akhirnya saya buanglah ke kanan,” imbuhnya.

Ia juga mengaku sempat berencana memindahkan penumpang apabila kondisi kendaraan semakin memburuk. Hanya saja, rencana tersebut urung terlaksana lantaran kecelakaan maut lebih dahulu terjadi.

Akibat rem blong tersebut kecelakaan tidak bisa dihindari bus menabrak lima kendaraan yakni bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza di lajur Subang arah Bandung, serta tiga motor.

Kecelakaan maut tersebut menewaskan 11 orang diantaranya 9 pelajar SMK Lingga Kencana Depok, satu orang guru dan seorang pengendara sepeda motor yang merupakan warga Subang.

Rizki Oktaviani
Editor