Saat itu ia merasa angina rem sudah habis hingga akhirnya mengakibatkan rem tidak berfungsi atau rem blong.
Bahkan menurut kesaksian supir dirinya sudah mencoba mencari jalur penyelamat atau jalur alternative untuk bisa mengurangi kecepatan pada bus tersebut.
Akan tetapi pada jalur tersebut tidak ada jalur kosong untuk bisa digunakan mengurangi kecepatan bus.
“Saat itu saya kelabakan untuk (mencari jalur) penyelamat, jalur alternatif tidak ada. Akhirnya saya inisiatif (banting kanan),” tuturnya.
“Bagaimana kalau diterusin otomatis banyak mobil yang habis. Akhirnya saya buanglah ke kanan,” imbuhnya.
Ia juga mengaku sempat berencana memindahkan penumpang apabila kondisi kendaraan semakin memburuk. Hanya saja, rencana tersebut urung terlaksana lantaran kecelakaan maut lebih dahulu terjadi.
Akibat rem blong tersebut kecelakaan tidak bisa dihindari bus menabrak lima kendaraan yakni bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza di lajur Subang arah Bandung, serta tiga motor.
Tinggalkan Balasan