Perasaannya tercermin di tengah reruntuhan sebuah gedung, yang hancur dalam serangan udara Israel beberapa hari lalu, menggarisbawahi situasi suram di lapangan.
Situasi semakin rumit dengan tantangan logistik dan kemanusiaan. Dengan Jalur Gaza yang berjuang dengan pasokan sumber daya penting seperti makanan dan air yang semakin berkurang.
Akibat serangan udara berkelanjutan dan blokade Israel yang menyeluruh, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan keraguan mengenai kelayakan evakuasi skala besar seperti itu. AS juga memberi tanggapan, dengan Gedung Putih menyebut direktif evakuasi sebagai “permintaan yang sulit”.
Bagian utara Jalur Gaza mencakup pemukiman terbesarnya, Kota Gaza. Menurut PBB, Israel bertujuan agar penduduknya melintasi rawa-rawa yang memisahkan enklave.

Namun, Israel menuduh Hamas sengaja menempatkan diri di daerah-daerah sipil, secara efektif menggunakan mereka sebagai perisai manusia.
Tinggalkan Balasan