cnbc indonesia.com
cnbc indonesia.com

“Akibat aksi boikot, ada potensi penurunan penjualan ritel, bisa mencapai 50%. 20 persen produk yang dijual di ritel modern termasuk dalam kategori produk FMCG (fast moving consumer goods/ produk konsumsi) yang menyumbang pendapatan hingga 80%. Adapun 80% lainnya merupakan produk di luar kategori FMCG yang berkontribusi terhadap pendapatan ritel sebesar 20%,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11).

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) Uswati Leman Sudi. Dia memproyeksikan, aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel akan menggerus transaksi di pasar modern hingga 50%. Sebab, mayoritas barang yang ada dalam boikot tersebut merupakan produk pareto.

Sebagai informasi, produk pareto merupakan barang yang berkontribusi hingga 80% dari produksi di pasar, namun kontribusi ke transaksi hanya 20%. Umumnya produk pareto adalah produk konsumer seperti shampoo, susu balita, dan minuman ringan.

Sebenarnya penurunan penjualan produk pareto di pasar-pasar modern karena ada isu yang kecil dan berkembang luas di mana-mana.

Sedangkan sebelum isu fatwa berkembang jumlah konsumen yang menggunakan produk tersebut sangatlah tinggi di masyarakat.

Rizki Oktaviani
Editor