“Yang menarik dibagikan tidak hanya muslim tapi non Islam, Budha, Hindu, Kristen juga ikut urunan dan membagikan,” terangnya.

Masih kata Atalia, kolaborasi orang-orang baik pada buka dan sahur berkah ini sempat sampai ke pelosok di mana terdapat surau hanya memiliki satu guru.

“Kami berikan Alquran, sajadah, mukena. Saya masih ingat itu di KBB surau di bojong koneng satu ustadjah, saat ditanya beliau tidak sanggup membayar guru ngaji ataupun membangun mesjid,” tuturnya sedih.

Selain kegiatan sahur berbagi berkah, Atalia bersama Pramuka akan keliling turut memantau arus mudik, dari ujung berung sampai nagrek.

Disinggung makna ramadan tahun ini Atalia mengaku ramadan tahun ini cukup hektik sekali.

“Ujian Allah datang dan pergi bertubi-tubi. Jadi jangan merasa selesai di satu ujian tapi memang akan terus bergulir selalu diuji, maknya hadapi tanpa perlu berlama lama, saling menguatkan, saya beruntung didukung suami dan keluarga yang suportif meski lelah mental tapi karena tipe saya ini selalu bersyukur jadi gak ngoyo ya,” ucapnya.