Kompensasi yang akan diberikan pada para sopir angkot sendiri kata Farhan usulan Gubernur Rp500 ribu untuk dua hari. Dan diusulkan dibagi dua, Pemkot Bandung separuh dan provinsi separuh.
Karenanya, pihaknya sedang menghitung ulang terlebih saat ini anggarannya belum ada.
“Setahu saya, baru hari ini akan dirapatkan. Hari ini baru akan tahu anggarannya dari mana. Berapa besar anggarannya juga belum tahu. Perkiraannya 2.500 angkot, apakah betul 2.500 atau ada yang lain,” ujarnya.
Masih kata Farhan, pihaknya harus menghitung terlebih. Pasalnya jika sampai di wilayah-wilayah wisata itu tidak ada angkot, maka orang-orang, para pekerja contohnya penjaga warung kopi, penjaga restoran mungkin tidak semuanya punya motor dan biasa menggunakan angkot.
“Itu harus dipikirkan, saat mereka menuju tempat kerja harus menggunakan apa. Padahal kalau pakai ojek online, belum tentu harganya semurah angkot. Makanya kita akan bahas dulu. Pembahasannya tidak hanya dengan pemerintah, tapi juga dengan koperasi-koperasi operator angkot, termasuk para pemilik angkot, untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun layanan publik yang terganggu,” tegasnya.





Tinggalkan Balasan