“Kata dokter, jangan bersihkan telinga sendiri dengan cuttonbud. Lebih baik tiap 6 bulan sekali datang ke dokter untuk diperiksa,” lanjutnya.
Menanggapi hal itu, Dokter THT RSUD Kota Bandung, dr. Billy Yacub Rafel Sp. THT-KL menjelaskan, kasus THT paling banyak ditemukan adalah kasus kotoran telinga atau sering disebut serumen infektif.
“Selama 3 hari ini, kami berikan pelayanan BBT atau bersih-bersih telinga secara gratis untuk 25 pasien setiap harinya. Jika kita jumpai ada kotoran pada telinga, kita akan memberikan pelayanan untuk membersihkan,” jelas Billy.
Seusai membersihkan telinga pasien, ia selalu mengimbau untuk menjaga kesehatan telinga dan jangan dibersihkan sendiri.
“Caranya jangan mengorek telinga dengan cuttonbud atau alat lainnya. Cuttonbud hanya bisa mengeluarkan sebagian, sedangkan sisanya terjebak di dalam. Ini bisa membuat pendengaran menurun,” paparnya.
Ia menambahkan, pembersihan telinga boleh dilakukan pada sisi daun telinga luar saja. Namun, untuk kotoran di dalamnya, hanya boleh dilakukan oleh dokter.
“Direkomendasikan tiap 6 bulan sekali datang ke dokter THT baik ada keluhan ataupun tidak. Kita akan screening apabila ada kotoran akan dibersihkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt. Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Bandung, dr. Henny Indriani menyampaikan, program Pemeriksaan Gratis THT dilakukan selama 3 hari pada 18-20 September 2023.
Dari laporan yang masuk, pada 18 September sudah ada 185 orang yang mendaftar. Sedangkan pada 19 September ada 195 orang yang mendaftar. Lalu pada 20 September ada 195 orang juga yang mendaftar.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan