Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat adalah beberapa lokasi dengan potensi tambang pasir silika yang besar, meskipun masih banyak lokasi potensial lainnya di Indonesia.
Wiwik juga menambahkan bahwa saat ini terdapat 21 perusahaan pengolahan pasir silika dengan kapasitas terpasang mencapai 738.536 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, produksi yang direalisasikan pada 2022 oleh sembilan perusahaan tersebut mencapai 404.755 ton.
Berdasarkan data BPS 2022, potensi nilai substitusi impor untuk Wafer Silikon di Indonesia mencapai USD 17,7 juta, USD 120 juta untuk produk semikonduktor, USD 6,2 juta untuk solar cell yang belum dirakit, dan USD 65,9 juta untuk solar cell yang sudah dirakit.
Apabila hal ini dapat diwujudkan, potensi tersebut tentunya menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam upaya substitusi impor produk olahan silika sebagai bahan baku industri PV dan semikonduktor.
Kemenperin berencana untuk memulai penyusunan draf roadmap hilirisasi silika menjadi wafer silikon untuk periode 2025-2035.
Setelah draf tersebut selesai, finalisasi akan dilakukan pada 2024, yang kemudian diikuti dengan penyusunan peraturan Menteri Perindustrian mengenai roadmap tersebut.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan