Berikut beberapa tanda umum yang sering muncul:
- Terlalu cepat merasa “klik” dengan seseorang, bahkan baru kenal sebentar.
- Sering membayangkan kisah cinta sempurna ala film atau novel.
- Sulit bersikap realistis dan cenderung menolak melihat kekurangan pasangan.
- Terlalu banyak melamun atau membuat skenario cinta fiksi di kepala.
- Susah move on karena masih berharap “semoga dia berubah”.
- Percaya kalau cinta sejati pasti datang tanpa usaha berarti.
Kalau sebagian besar dari poin di atas relate banget sama kamu, ya… sepertinya kamu termasuk hopeless romantic yang tulus tapi perlu sedikit “grounding” biar nggak terlalu terbang tinggi.
Kenapa Kita Bisa Jadi Hopeless Romantic?
Ada banyak faktor yang membentuk seseorang jadi hopeless romantic. Beberapa di antaranya:
- Pengaruh film dan budaya pop — Dari kecil kita sering disuguhi cerita cinta yang manis dan penuh kebetulan. Akhirnya, kita pun menanam harapan bahwa cinta di dunia nyata juga akan berjalan seperti itu.
- Media sosial — Melihat pasangan bahagia di TikTok atau Instagram bisa membuat kita berpikir bahwa hubungan ideal itu nyata, padahal itu hanya potongan momen.
- Pengalaman masa lalu — Pernah punya cinta yang gagal tapi sangat berkesan bisa membuat seseorang terus mencari perasaan yang sama.
- Gaya attachment (pola keterikatan) — Menurut penelitian psikologi (Harvard, 2025), orang dengan anxious attachment cenderung lebih mudah jatuh cinta secara intens dan takut kehilangan, khas hopeless romantic.
Sisi Positif dan Negatif Jadi Hopeless Romantic
Halaman

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan