Pihak BMKG telah memproyeksikan bahwa puncak El Nino akan berlangsung hingga awal tahun 2024, mempengaruhi banyak wilayah di Indonesia, termasuk Sumatra, Riau, Jambi, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
Tindakan pencegahan juga telah diambil terkait kekeringan, termasuk mempersiapkan waduk, embung, dan sumur air dalam.
Namun, Dwikorita menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan organisasi internasional untuk menangani krisis air.
Dalam acara World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung di Bali, Dwikorita berharap Indonesia dapat menjadi mediator antara negara maju dan berkembang dalam upaya menangani krisis air.
Selain itu, Indonesia dapat berbagi pengetahuan lokal yang telah terbukti efektif dalam mengelola sumber daya air.
Dia menambahkan, integrasi teknologi dan kebijakan lokal telah menjadi pendekatan terbaik untuk menangani dampak krisis air.
BMKG telah dapat mendeteksi dan menyediakan informasi terkait dengan anomali iklim, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil lebih dini.
Tinggalkan Balasan