Selain itu, Indonesia dapat berbagi pengetahuan lokal yang telah terbukti efektif dalam mengelola sumber daya air.
Dia menambahkan, integrasi teknologi dan kebijakan lokal telah menjadi pendekatan terbaik untuk menangani dampak krisis air.
BMKG telah dapat mendeteksi dan menyediakan informasi terkait dengan anomali iklim, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil lebih dini.
Endra S Atmawidjaja, Wakil Ketua Sekretariat Panitia Nasional World Water Forum Ke-10, mengatakan bahwa Indonesia siap untuk berperan aktif dalam menangani krisis air global.
Presiden Joko Widodo telah ditunjuk oleh World Water Council sebagai Water Messenger, yang bertugas menyampaikan pesan global tentang pentingnya air.
Indonesia telah berupaya keras untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya terkait akses air minum dan sanitasi yang layak. Pada tahun 2023, Indonesia telah mencapai akses 90% untuk air minum dan 80% untuk sanitasi.
Tinggalkan Balasan