Dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 dengan tema “Kolaborasi Global Dalam Mengantisipasi Krisis Air”, Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara berkembang dan kepulauan, saat ini menghadapi ancaman kekeringan yang lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Fenomena El Nino yang dimulai sejak Juli 2023 telah mempengaruhi debit air di beberapa sungai dan waduk di Indonesia, menyebabkan penurunan pasokan air untuk berbagai keperluan.
Pihak BMKG telah memproyeksikan bahwa puncak El Nino akan berlangsung hingga awal tahun 2024, mempengaruhi banyak wilayah di Indonesia, termasuk Sumatra, Riau, Jambi, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
Tindakan pencegahan juga telah diambil terkait kekeringan, termasuk mempersiapkan waduk, embung, dan sumur air dalam.
Namun, Dwikorita menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan organisasi internasional untuk menangani krisis air.
Dalam acara World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung di Bali, Dwikorita berharap Indonesia dapat menjadi mediator antara negara maju dan berkembang dalam upaya menangani krisis air.
Tinggalkan Balasan