Peserta tidak boleh membuang sampah sembarangan selama kegiatan gowes dan wajib membawa botol minum sendiri.

Pihak panitia telah menyediakan air minum yang disediakan pada tempat peristirahatan (check point) yang bisa di ambil sendiri (refill) oleh peserta.

“Senang bisa gowes sepeda bersama dengan pegowes dari Bogor dan sekitarnya. Selain mendapat manfaat dari olahraga tentunya kita juga bisa membawa spirit yang baik dalam menekan tingkat polusi udara yang belakangan ini mengkhawatirkan, dan semoga banyak yang jadi sadar akan pentingnya udara bersih yang kita hirup bersama, demi keberlanjutan bumi yang kita cintai ini,” ucap Ibu Rina Eko Prasetyo, selaku Ibu Wakil Ketua Bhayangkari Cabang Bogor Kota yang ikut gowes bersama dari Balaikota Bogor menuju Bandung.

Pesan lainnya pun diungkapkan oleh Roni Wang, selaku Ketua Bike to Work Bogor atau lebih dikenal dengan Gowel Bogor, bahwa bersepeda tidak hanya tentang berolahraga. Ada pesan-pesan lain yang bisa disampaikan dari kegiatan bersepeda.

“Penting untuk kita mengaitkan kegiatan olahraga seperti bersepeda dengan isu-isu lingkungan lainnya, sebab Bumi kita hanya satu yang kita tinggali bersama. Persoalan lingkungan sekecil apapun tentunya berdampak pada siklus kehidupan kita,” jelas Roni Wang.

“Lewat bersepeda kita bisa bersinggungan dengan banyak hal, seperti permasalahan sampah, konservasi satwa liar, dan tentunya udara bersih yang kian terkikis oleh aktivitas yang dihasilkan oleh sesama kita sepanjang hari,” tambahnya.

Selaras dengan pernyataan Roni, Ismail Agung dari Gibbonesia turut menyampaikan akan persoalan konservasi satwa liar, khususnya owa jawa.

“Owa jawa ini primata yang harus kita banggakan, ia satwa endemik yang hanya ada di Pulau Jawa. Apalagi Bogor dan Bandung adalah dua wilayah di mana habitat alami owa jawa berada,” kata Agung.

“Partisipasi masyarakat sangat berperan penting bagi kelestarian owa jawa dan habitatnya. Melalui bersepeda pesan ini menjadi ajakan positif untuk konservasi owa jawa,” tutup Agung menambahkan.