Nah, gimana dengan Indonesia? Menurut laporan IDC (International Data Corporation) dalam Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker (2025), pasar smartphone di Indonesia turun 14,3% pada 2023, hanya mengirimkan sekitar 35 juta unit.
Kemudian di kuartal II tahun 2025, penurunan masih berlanjut sebesar 3,5% secara tahunan (YoY) — bahkan disebut sebagai penurunan paling parah di Asia Tenggara. Sementara itu, negara lain seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand justru mengalami pertumbuhan positif di sektor yang sama.
Salah satu penyebab utamanya adalah daya beli masyarakat yang melemah, ditambah tren pergeseran minat ke perangkat yang lebih sederhana, hemat daya, dan tahan lama. Dengan kata lain, orang Indonesia mulai realistis: nggak semua hal butuh kamera 200 MP dan RAM 16 GB.
Psikologi di Balik Tren: Kejenuhan Digital & Keinginan untuk Lepas
Banyak pakar psikologi modern menyebut fenomena ini sebagai bentuk digital detox. Gen Z mulai sadar bahwa terlalu lama terpapar media sosial bisa memengaruhi kesehatan mental — dari kecemasan sosial, fear of missing out (FOMO), sampai gangguan tidur.
Tinggalkan Balasan