Dan memang, survei kecil di TikTok dan Reddit menunjukkan hal yang sama: banyak Gen Z yang merasa burnout digital. Mereka ingin lebih present di dunia nyata, bukan terus-terusan nge-scroll tanpa arah. Akibatnya, ponsel sederhana yang cuma bisa SMS dan telepon malah jadi simbol kebebasan baru.
Dari Smartphone ke Feature Phone: Tren yang Mulai Mendunia
Fenomena ini bukan cuma iseng sesaat. Di Amerika Serikat, penjualan feature phone dilaporkan melonjak hingga puluhan ribu unit per bulan sejak 2022, bahkan ketika pasar smartphone global justru turun.
Salah satu yang diuntungkan adalah HMD Global, pemegang lisensi merek legendaris Nokia. Perusahaan ini kembali laris berkat seri ponsel klasik yang sempat populer di awal 2000-an. Nostalgia, desain minimalis, dan daya tahan baterai yang awet jadi alasan utama banyak orang berpaling ke ponsel jadul.
Sementara itu, di pasar global, Counterpoint Research mencatat bahwa pasar feature phone masih sangat kuat di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan India, yang mencakup 80% dari total penjualan. Artinya, tren ini nggak cuma tren gaya hidup anak muda kota besar, tapi juga jadi bagian dari realitas ekonomi dan kebutuhan komunikasi yang lebih sederhana.
Tinggalkan Balasan