“Ya kan kendaraan hewan ini ke sini membawa hewan yang diperuntukan masyarakat. Jadi jangan ada istilah tidak diijinkan karena cagar budaya,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Ema juga berpesan bahwa setelah pembangunan selesai kewilayahan atau camat menjaga bawah flyover agar menjadi ruang publik namun tidak ada aktivitas ekonomi.
“Kalau nanti beralasan dulunya usaha di sini, kan sudah diberi kerohiman,” tegasnya.
Sayangnya disinggung kapan flyover Ciroyom ini akan beroperasi Ema tidak mengetahuinya. Pasalnya ini proyek pusat sehingga yang lebih mengetahui kapan digunakan adalah pusat.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan