Prolite Filosofi Kintsugi, seni Jepang memperbaiki keramik dengan emas atau perak, menghadirkan filosofi yang mengesankan dari kata “kintsukuroi,” yang berarti “memperbaiki dengan emas.” 

Filosofi Kintsugi mengajarkan bahwa keindahan muncul dari kerusakan dan ketidaksempurnaan.

Piring atau mangkuk yang pecah bukan akhir, melainkan bagian penting dari kisahnya. Dengan telaten menyatukan potongan-potongan yang retak, pengrajin menciptakan keindahan baru, menjadi metafora kehidupan kita yang penuh tantangan.

Ilustrasi memperbaiki piring pecah dengan teknik kintsugi – Pinterest

Kintsugi merangkul keunikan setiap retakan dalam diri kita, seperti emas yang mengisi celah.

Pengalaman hidup sulit memberi kebijaksanaan dan kekuatan tambahan, mengajak kita melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk tumbuh.

Di dunia  yang terobsesi kesempurnaan, Kintsugi mengingatkan bahwa kecantikan sejati muncul saat kita berani menerima dan memperbaiki retakan kita sendiri. 

Ananditha Nursyifa
Editor