Penggemar setia komiknya tentu menunggu apakah film ini akan mengambil inspirasi dari arc tertentu dalam komik, seperti perjalanan Barda Mandrawata, konflik dengan perampok yang membutakan matanya, atau tema spiritual dan petualangan khas seri aslinya. Sementara itu, penonton baru pasti mengincar visual yang memikat, aksi yang intens, dan cerita yang mudah diikuti.
Dengan jadwal tayang yang masih dua tahun lagi, kita bisa berharap proses produksi akan dilakukan dengan matang — terutama untuk adegan pertarungan, desain kostum, efek visual, hingga pembangunan atmosfer pedesaan dan hutan yang khas dunia Si Buta.
Kembalinya Si Buta dari Gua Hantu ke layar lebar lewat film “Mata Malaikat” adalah kabar menggembirakan buat dunia hiburan Indonesia. Ini bukti bahwa cerita lokal punya potensi besar untuk terus dikembangkan, diperbarui, dan diperkenalkan kembali ke generasi baru.
Kalau kamu salah satu penggemar komik lawas, pencinta film aksi, atau penonton yang suka eksplorasi karakter ikonik Indonesia, ini adalah proyek yang wajib kamu pantau. Sambut era baru sang legenda — dan siapa tahu, ini bisa jadi langkah awal kebangkitan kembali jagat cerita heroik khas Nusantara!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan