Melalui film “Saranjana,” Johansyah Jumberan memiliki misi yang sangat penting, yaitu menghadirkan Kalimantan secara lebih mendalam kepada para penonton.

Salah satu aspek yang ingin dia tonjolkan adalah sisi mistis dan adat istiadat yang jarang sekali dieksplorasi dalam film-film layar lebar.

Johansyah berbagi pemikirannya, “Salah satu misi saya adalah agar mereka bisa melihat Kalimantan lebih dekat. Kalau yang mistis dan adat istiadat itu mungkin jarang sekali yang diangkat ke layar lebar.”

Peta Salomon Muller 1845 menunjukan bukti adanya Kota Saranjana – dok. istimewa

Film “Saranjana Kota Ghaib” sendiri mengambil lokasi syuting sebanyak 95 persen di Kalimantan Selatan.

Johansyah menjelaskan bahwa pemilihan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sebagai lokasi syuting memiliki dasar historis yang kuat.

Semua kabupaten tersebut memiliki makna penting dalam cerita Saranjana, sehingga mereka digabungkan menjadi satu kesatuan dalam film ini.

Sinopsis Film “Saranjana Kota Ghaib” 

Salah satu potongan adegan di film – Cr. Youtube CINEMA 21

Film “Saranjana Kota Ghaib” ini diproduksi oleh DHF Entertainment dan akan mempersembahkan cerita yang menegangkan dan misterius.

Film ini mengisahkan tentang sebuah band bernama “Signifikan” yang berasal dari Jakarta. Mereka tengah dalam proses tur konser di Kotabaru, Kalimantan Selatan, ketika sang vokalis, Shita, yang diperankan oleh Adinda Azani, tiba-tiba menghilang secara misterius.

Ananditha Nursyifa
Editor