Lho kenapa? Soalnya, di posternya keliatan banget pemakaian atribut kejawaan, kayak kosakata primbon dan pakaian tradisional Jawa. Entah sengaja atau enggak, ini kayak upaya mereka buat bikin film horor pake rumus-rumus yang udah dijelasin sebelumnya.

Jelas dong, ini bikin orang-orang pada protes. Sekarang, teman-teman dari komunitas Jawacana di Jogja lagi sibuk banget, swadaya-swadana, ngadain berbagai acara buat ngangkat citra kejawaan yang sering disalahpahami.

Mereka juga lagi rajin meriset dan menyajikan berbagai hal yang sebelumnya dianggap klenik, syirik, bidah, musyrik, atau mistis, tapi dalam perspektif ilmiah yang bisa dimengerti banyak orang. Tim alumni Sastra Jawa juga lagi ngebedah primbon biar jadi pengetahuan akademik yang berguna. Eh malah dibuat jadi horor lagi.

Padahal, seharusnya kita tahu kalau primbon itu sebenarnya punya makna yang luhur. Itu adalah pengetahuan turun-temurun dari leluhur kita tentang cara menjalani hidup ala budaya Jawa. Mereka lagi berjuang banget supaya primbon bisa jadi alternatif pandangan yang bermanfaat buat mengurai masalah-masalah kehidupan.

Ananditha Nursyifa
Editor