Barbie ngerasa ada yang nggak beres dengan sikap orang-orang ke dia, tapi dia nggak tahu istilahnya apa. Rasanya beda banget dari Barbieland, tempat asalnya, yang selalu penuh kedamaian dan dukungan satu sama lain.
Sayangnya, perasaan aneh itu nggak dipahami sama Ken. Dia malah ngerasa nyaman banget dengan keadaan di dunia nyata ini. Ken seneng karena jadi perhatian dan tahu kalo cowok lebih dominan disana.
2. Sindiran Keras Tentang Patriarki
Bagian di mana Ken (Ryan Gosling) kenalan sama dunia nyata dan belajar soal patriarki juga gak kalah kocak. Ken berusaha ngajak para Ken lain di Barbieland buat kenalan sama patriarki juga. Greta Gerwig berhasil banget nampilin Ken yang kocak, tapi tetap ngena dengan sindiran-sindiran keras tentang patriarki.
Di salah satu scene, Ken berusaha dapetin jabatan di salah satu kantor di dunia nyata tapi gagal karena cuma modal sebagai laki-laki aja, tanpa ada gelar atau apa. Terus dia komentar kalo kantor itu nggak menjalankan patriarki dengan baik.
Tapi ternyata, laki-laki yang diajak ngobrol ngasih jawaban yang kocak banget, “Kami tetap menjalankannya, tapi lebih pintar menyembunyikannya,” sambil berbisik. Ken ngangguk dan langsung ngerti maksudnya.
Percakapan ini cuma salah satu dari banyak sindiran cerdas yang ada di film ini tentang dunia nyata. Keren gak sih cara Greta Gerwig nampilinnya?
3. Semua Bos Mattel Semuanya Laki-laki
Di dunia nyata, Barbie mampir ke Mattel, perusahaan pencipta para Barbie, dan ketemu sama para petinggi perusahaannya. Ternyata, fakta yang dia temuin bikin dia kaget, karena nggak ada satu pun perempuan di jajaran direksi perusahaan itu.
Kan aneh ya, boneka Barbie sendiri itu simbol femininitas dan kecantikan perempuan, tapi kok di perusahaannya sendiri malah nggak ada perempuan di posisi tinggi. Pasti jadi tanda tanya besar banget dalam benak Barbie.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan