Namun, banyak orang sering bingung membedakan nightmare dan night terror. Yuk, kita bedah perbedaannya:
- Nightmare:
- Terjadi pada fase tidur REM.
- Kita biasanya sadar setelah terbangun dan ingat detail mimpi buruk tersebut.
- Lebih umum dialami oleh anak-anak dan orang dewasa.
- Night Terror:
- Biasanya terjadi pada fase tidur non-REM.
- Penderitanya sering berteriak, gelisah, atau berkeringat, tapi nggak ingat apa yang dialami setelah bangun.
- Lebih sering dialami anak-anak, terutama usia balita.
Jadi, kalau kamu bangun dengan ingatan jelas tentang mimpimu, kemungkinan besar itu nightmare, bukan night terror.
Mitos Populer Tentang Mimpi Buruk: Apa yang Orang Percaya?
Sejak zaman dulu, mimpi buruk sering dikaitkan dengan mitos atau kepercayaan tertentu. Berikut beberapa mitos populer yang mungkin pernah kamu dengar:
- Mimpi Buruk adalah Pertanda Buruk
Beberapa orang percaya kalau mimpi buruk seperti mimpi dikejar hantu atau jatuh dari tempat tinggi adalah pertanda akan datangnya musibah. Namun, kepercayaan ini lebih banyak berasal dari budaya atau tradisi tertentu. - Mimpi Buruk Disebabkan oleh Roh Jahat
Di beberapa budaya, mimpi buruk dianggap ulah roh jahat yang ingin mengganggu tidur seseorang. Hal ini bahkan melahirkan istilah “incubus” atau “succubus,” makhluk mitologi yang dikatakan duduk di dada seseorang saat tidur. - Mimpi Buruk Bisa Menjadi Kenyataan
Pernah denger kalau mimpi buruk itu semacam preview kejadian di masa depan? Padahal, kebanyakan mimpi buruk sebenarnya hanyalah refleksi dari kecemasan atau stres yang kita rasakan di dunia nyata.
Fakta Ilmiah Tentang Nightmare: Apa Kata Psikologi dan Neurologi?
Daripada takut dengan mitos, yuk lihat apa kata sains tentang mimpi buruk!
1. Penyebab Nightmare Menurut Psikologi
- Stres dan Kecemasan: Kalau kamu sedang menghadapi masalah besar atau merasa tertekan, otakmu bisa memprosesnya lewat mimpi buruk.
- Trauma: Orang yang mengalami trauma, seperti PTSD, lebih rentan mengalami mimpi buruk berulang.
- Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur: Menonton film horor, makan makanan berat, atau begadang juga bisa memicu mimpi buruk.
2. Apa yang Terjadi di Otak Saat Mimpi Buruk?
Menurut penelitian neurologi, mimpi buruk melibatkan aktivitas di area otak seperti amigdala (pusat emosi) dan korteks prefrontal (area pengendalian logika). Ketidakseimbangan aktivitas ini membuat mimpi kita terasa intens dan menakutkan.
3. Manfaat Nightmare?
Meski nggak nyaman, mimpi buruk punya sisi positif, lho! Beberapa peneliti percaya bahwa nightmare membantu kita memproses emosi negatif dan belajar menghadapi rasa takut dalam kondisi aman (alias saat tidur).
Tinggalkan Balasan