Kabar baiknya, gaya keterikatan tidak harus permanen. Dengan kesadaran diri dan usaha yang konsisten, kita bisa mengubah pola fearful-avoidant menjadi lebih secure. Beberapa cara yang bisa membantu:

1. Membangun Kesadaran Diri (Self-Awareness)

  • Kenali pola attachment-mu dan bagaimana itu mempengaruhi hubungan.
  • Catat momen-momen ketika kamu merasa ingin menarik diri dan analisis penyebabnya.
  • Validasi perasaanmu tanpa menghakimi diri sendiri.

2. Melatih Komunikasi yang Sehat

  • Cobalah untuk lebih terbuka tentang perasaanmu, meskipun terasa sulit.
  • Berlatih mengungkapkan kebutuhan dan batasan dengan jelas.
  • Jangan takut meminta dukungan dari orang yang kamu percaya.

3. Mencoba Teknik Terapi dan Latihan Mental

  • Journaling: Menulis tentang emosi dan pengalamanmu untuk memahami pola hubungan.
  • Terapi Inner Child: Menyembuhkan luka emosional dari masa lalu.
  • Mindfulness & Meditasi: Melatih diri untuk lebih sadar dan hadir dalam hubungan.

4. Membangun Hubungan yang Sehat dan Aman

  • Berada di sekitar orang yang suportif dan menerima dirimu apa adanya.
  • Pelan-pelan membangun kepercayaan dalam hubungan tanpa terburu-buru.
  • Ingat, perubahan butuh waktu! Beri dirimu ruang untuk berkembang.

Kita Bisa Berubah!

Fearful-avoidant attachment bukanlah “kutukan” yang harus kita jalani selamanya. Dengan self-awareness, latihan, dan dukungan yang tepat, kita bisa membangun keterikatan yang lebih sehat. Hubungan yang aman dan nyaman itu mungkin, asal kita bersedia membuka hati dan berproses.

Ananditha Nursyifa
Editor