Gaya keterikatan fearful-avoidant bisa mempengaruhi banyak aspek kehidupan, terutama dalam hal hubungan dengan orang lain. Berikut beberapa dampaknya:
1. Dalam Hubungan Romantis
- Sulit percaya sepenuhnya pada pasangan.
- Bisa tiba-tiba menarik diri dari hubungan saat merasa terlalu dekat.
- Takut diabaikan, tapi juga takut terlalu terikat.
- Cenderung mengalami siklus “tarik-ulur” dalam hubungan.
2. Dalam Pertemanan
- Takut terlalu bergantung pada orang lain.
- Sering merasa tidak cukup berharga untuk menjalin hubungan dekat.
- Bisa merasa kesepian, tapi juga cemas ketika seseorang terlalu peduli.
3. Dalam Lingkungan Sosial
- Kesulitan mengekspresikan emosi secara terbuka.
- Bisa menghindari situasi yang melibatkan kedekatan emosional.
- Takut dihakimi atau ditolak oleh orang lain.
Apakah Aku Punya Fearful-Avoidant Attachment? Coba Tes Sederhana Ini!
Kamu bisa bertanya pada diri sendiri dengan beberapa pertanyaan refleksi berikut:
- Bagaimana responsku saat seseorang mulai menunjukkan kasih sayang?
- Apakah aku sering merasa ingin dekat, tapi kemudian takut sendiri?
- Apakah aku cenderung curiga atau overthinking dalam hubungan?
- Seberapa nyaman aku menunjukkan emosi atau meminta bantuan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini bisa memberi gambaran tentang pola keterikatanmu.
Mengubah Fearful-Avoidant Attachment Menjadi Gaya Keterikatan yang Lebih Sehat
Halaman
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan