Menurut American Psychological Association (APA), eco-anxiety adalah “rasa takut kronis terhadap malapetaka lingkungan”. Ini bukan gangguan mental resmi, tapi lebih ke reaksi wajar terhadap situasi yang nggak wajar—alias, ketika kita tahu bumi sedang tidak baik-baik saja.
Kecemasan ini bisa muncul dari:
- Paparan terus-menerus terhadap berita soal bencana alam, polusi, dan perubahan iklim
- Rasa frustrasi karena merasa nggak bisa melakukan perubahan besar
- Perasaan bersalah kalau nggak bisa hidup ramah lingkungan
Yang unik, eco-anxiety ini lebih banyak dirasakan oleh generasi muda, karena mereka yang akan hidup lebih lama dan merasakan dampak perubahan iklim paling besar di masa depan.
Dampak Nyata Eco-Anxiety: Nggak Cuma Galau, Tapi Bisa Ganggu Aktivitas Harian
Kecemasan ini bisa berdampak ke banyak aspek kehidupan. Beberapa dampak nyatanya adalah:
- Gangguan tidur: susah tidur atau mimpi buruk karena kepikiran terus soal masa depan planet
- Kecemasan umum: jadi mudah gelisah, gampang panik, atau merasa tidak berdaya
- Penurunan produktivitas: kehilangan motivasi untuk belajar, kerja, atau bersosialisasi karena merasa semuanya sia-sia
Sebuah survei global tahun 2024 yang dilakukan oleh The Lancet menyebutkan bahwa 60% remaja dari 10 negara mengaku sangat khawatir soal perubahan iklim, dan 45% mengatakan kecemasan ini berdampak pada keseharian mereka.
Tinggalkan Balasan