“Kita butuh dukungan dari semua pihak untuk bantu promosikan produk petani. Semoga penghasilan petani bertambah, semangat petani melestarikan perkebunannya semakin kuat,” ungkap Veronika.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Tani Lestari, Waras Paliant mengatakan, di sisi lain, pengolahan mandiri untuk memotong rantai pasok belum banyak dilakukan oleh kelompok dan koperasi tani.
Alasannya beragam, mulai dari akses modal susah, manajemen kurang, hingga dependensi pada bantuan pemerintah dan lembaga pendamping.
“Untuk bertahan di tengah himpitan permasalahan tersebut perwakilan para petani teh dari 14 kabupaten dari Jawa Barat dan Jawa Tengah berinisiatif melakukan gerakan bersama untuk membentuk Paguyuban Tani Lestari pada tahun 2016,” ujar Waras.
Menurut dia, tujuan dari pembentukan paguyuban ini untuk mendorong para petani terus meningkatkan pengelolaan dan perawatan kebun teh untuk meningkatkan produktivitas dan menghasilkan pucuk berkualitas.
Tinggalkan Balasan