Menurut dia, tujuan dari pembentukan paguyuban ini untuk mendorong para petani terus meningkatkan pengelolaan dan perawatan kebun teh untuk meningkatkan produktivitas dan menghasilkan pucuk berkualitas.
Paguyuban Tani Lestari merupakan forum petani teh dari wilayah Jabar dan Jateng yang terbentuk pada pertengahan 2016 atas inisiatif Business Watch Indonesia (BWI).
Bersama Paguyuban Tani Lestari, anggota petani berusaha untuk memperbaiki diri melalui serangkaian program pembinaan untuk kemandirian, dengan harapan petani mendapatkan manfaat kebaikan, nilai tambah petani serta perbaikan kehidupan kelompok tani secara berkelanjutan.
Namun demikian, para petani dan Paguyuban Tani Lestari membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk melakukan perbaikan-perbaikan tersebut.
Saat ini Asosiasi Kafe dan Resto (AKAR) Jabar tertarik untuk mendukung para petani the Indonesia dengan bekerjasama dengan Paguyuban Tani Lestari untuk memasarkan dan mengkampanyekan produk-produk teh petani anggota Paguyuban Tani Lestari.
Harapan para petani teh Indonesia, dukungan AKAR dapat menginspirasi stakeholder-stakeholder yang lain untuk mendukung para petani teh Indonesia untuk melestarikan sektor teh Indonesia.
Di lokasi yang sama, Ketua Koperasi PHRI Jawa Barat Gan Bonddilie menyebutkan, koperasi PHRI Jabar sudah berkomitmen dengan Paguyuban Petani Lestari bahwa kegiatan kerja sama ini akan ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memenuhi kebutuhan teh di pasar-pasar lokal, khususnya
hotel dan restoran serta para karyawannya.
“Bayangkan saja karyawan kita ada 30 ribu untuk Bandung saja, kalau saya ambil 50 persennya saja untuk kebutuhan teh karyawan tentu sudah cukup meningkatkan penjualan teh, ini peluang besar bagi Jabar,” tandas pria yang akrab disapa Kang Bondbond ini. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan