Selain itu, jenazah juga akan singgah sejenak di rumah pertama Djoko Pekik di kawasan Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Inten, anggota keluarga, menjelaskan bahwa rumah di Wirobrajan memiliki makna sejarah sebagai tempat awal perjalanan keluarga bersama sang ayah.
“Rumah di Wirobrajan ini adalah rumah bapak, tempat saya dan keluarga sejak saya kecil. Pada tahun 1994, bapak membangun rumah di Sembungan, dan hingga saat ini rumah itu masih berdiri. Namun, rumah di Wirobrajan memiliki makna yang sangat berarti bagi bapak,” ungkap Inten.
Selanjutnya, keluarga akan menyelenggarakan misa dengan melibatkan lingkungan dan keluarga di rumah duka di Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan. Selain itu, pada pagi hari Minggu, acara akan diadakan dengan partisipasi para seniman.
“Rencananya, pemakaman akan dilakukan besok siang, dimulai dari rumah menuju Makam Seniman di Imogiri,” tambahnya.
Djoko Pekik dalam Pandangan Keluarga
Beliau bukan hanya seorang maestro seni lukis, tetapi juga merupakan sosok yang sangat penting dalam perjalanan hidup keluarganya.
Inten, salah satu anggota keluarga, menyebutnya sebagai seorang ayah yang baik dan penuh perhatian terhadap anak-anaknya.
Inten sering menemani sang ayah dalam berbagai acara, terutama acara-acara yang berkaitan dengan seni lukis.
Tinggalkan Balasan