Namun, di sisi lain, terlalu cepat membatalkan atau memboikot seseorang juga dapat membatasi ruang kreativitas dan diskusi publik.
Sebagai penonton, kita memiliki kekuatan untuk menentukan keberlanjutan suatu karya. Namun, sebelum terburu-buru melakukan boikot, ada baiknya mempertimbangkan sejauh mana kesalahan yang dibuat dan apakah ada ruang bagi sang aktor untuk belajar dan memperbaiki diri.
Dunia hiburan akan terus berkembang, dan bagaimana kita menyikapinya akan menentukan arah masa depan industri film Indonesia.
Bagaimana menurut Anda? Apakah cancel culture lebih banyak membawa dampak positif atau justru negatif? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan