Menurutnya, saat ini, ada 10 desa dan 12 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang sedang dikembangkan untuk mendukung program prioritas ekonomi biru, termasuk Kampung Nelayan Maju dan Kampung Perikanan Budi Daya.
“Kami terus mendorong penggunaan teknologi yang sesuai dalam pengembangan SFV sebagai salah satu prioritas utama kami,” kata Nyoman.
Desa Perikanan Modern tidak hanya menekankan aspek pembangunan fisik tetapi juga aspek sosial dan kelembagaan untuk meningkatkan daya saing desa serta mengembangkan kapasitas masyarakat setempat.
Model bisnis dari Desa Perikanan Modern bersinergi erat dengan visi BPPSDM, mengintegrasikan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan inkubasi bisnis/UMKM modern yang ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kesempatan kerja, kelestarian lingkungan, serta digitalisasi.
Dengan pendekatan semacam ini, diharapkan Desa Perikanan Modern dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa.
Tinggalkan Balasan