Masih kata Firlan, setelah pelatihan, para peserta terus didampingi bahkan diajak bila ada even.
“Kedepan misal over okupansi, kita bisa memberdayakan mereka, karena mereka sudah punya basic, istilahnya magang lah. Kita punya tahapannya sampai mereka bisa berkarir di sini atau menciptakan talent -talent baru. Apalagi menurut Disbudpar 40% kontribusi pendapatan di Kota Bandung itu dari pariwisata dan sangat besar berbisnis di hospitallity ini,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Agil Ahnaf (19) warga RW 08, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung mengaku antusias mengikuti pelatihan ini.
Bahkan dia berharap ke depan bila ada lowongan kerja di de Braga by Artotel, dia bisa masuk menjadi karyawannya.
“Saya baru tahu ada ternyata ada lomba housekeeping, harus bisa dibawah 5 menit, itu cepat dan keren. Dan ternyata dibalik tamu tidur ini ada hal tidak mudah dan seribet itu, ada hal yang harus dipatuhi, displin, pakaian, rambut,” ujar lulusan 2021 SMK itu.
“Alhamdulilah juga kita warga diikutsertakan jadi peserta ini ya. Harapannya nanti ada recruitment, kita diterima. Jangan yang jauh aja nanti malah jadi terlambat kerja. Warga juga kan ada SDM yang mumpuni apalagi kalau dilatih dulu, daripada yang jauh datang telat terus,” ujar Agil yang juga mengaku sudah dua bulan putus kontrak kerja di sebuah distro baju.
Tinggalkan Balasan