Suharmen berharap dengan seleksi, ketat dan transparan ini maka diperoleh para ASN sesuai kapasitas.

“Jangan terbujuk iming-iming sehingga harus mengeluarkan uang. Kami tidak ada biaya, kalau ditemukan laporkan akan kami tindak lanjut,” tandasnya.

Ditambahkan Kepala Pusat Pengembangan Sistem Seleksi Soni Sultana bahwa seleksi kali ini belum dikeluarkan aturan kuota bagi penyandang disabilitas kuota dialokasikam untuk formasi umum saja.

Sekedar informasi selama seleksi tetap diberlakukan protokol kesehatan atau 3M diantaranya menggunakan masker dan disinfektan guna menjaga kembali timbul virus covid-19.

Disinggung soal integritas, menurut keduanya ada soal-soal yang akan menunjukkan integritas para peserta yakni pada tes karakteristik pribadi. Dimana setiap peserta akan diuji terkait kepribadiannya bahkan hingga kemungkinan terindikasi terorisme.(kai)