Prolite Dalam langkah terbaru untuk meningkatkan privasi pengguna, Google Chrome telah mengumumkan niatnya untuk hentikan dukungan dari “third-party cookies”.

Ini adalah langkah besar yang dapat memiliki dampak signifikan pada banyak website dan bisnis online. Namun, apa sebenarnya “third-party cookies” ini dan bagaimana ini akan mempengaruhi penggunaan web kita sehari-hari?

Apa Itu Chrome “Third-Party Cookies”?

Illustrasi Third Party Cookies – Roial

Cookie adalah potongan kecil data yang disimpan oleh browser Anda ketika Anda mengunjungi sebuah website.

“Third-party cookies” adalah jenis khusus dari cookie ini yang ditempatkan oleh situs web pihak ketiga, bukan oleh situs yang Anda kunjungi secara langsung. Fungsinya sering kali terkait dengan pelacakan penggunaan internet dan iklan yang ditargetkan.

Google, melalui penulis teknis Chrome, Milica Mihajlija, mengkonfirmasi bahwa sebagai bagian dari proyek “Privacy Sandbox”, Chrome akan secara bertahap menghentikan dukungan untuk “third-party cookies” dan mengusulkan fungsionalitas baru untuk cookies. Langkah ini akan dimulai sekitar pertengahan tahun 2024.

Langkah Persiapan bagi Pengembang dan Bisnis Online

Sebagai respons terhadap perubahan ini, situs web disarankan untuk mengaudit penggunaan “third-party cookies” mereka. Ada beberapa langkah kunci yang harus diikuti:

  1. Audit Penggunaan Cookie: Cookie pihak ketiga dapat diidentifikasi dengan nilai SameSite=None. Pengembang harus mencari kode mereka untuk instance di mana mereka menetapkan atribut SameSite ke nilai ini.
  2. Tes Kerusakan: Chrome menawarkan bendera dan alat khusus untuk menguji bagaimana situs web akan berfungsi tanpa “third-party cookies”.
  3. Pertimbangkan Alternatif: Ada beberapa solusi alternatif yang disarankan oleh Chrome, seperti menggunakan “Partitioned cookies with CHIPS” atau “Related Website Sets”.

Manfaat Pertama “Third-Party Cookies” bagi Pengguna

Illustrasi Third Party Cookies – tms-outsource