Kenapa Keinginan untuk Berkembang Sering Kalah dengan Kenyamanan Emosional?

Jawabannya sederhana: manusia secara alami lebih memilih kenyamanan dibandingkan tantangan. Otak kita dirancang untuk mencari rasa aman, sehingga ketika ada sesuatu yang terasa sulit atau tidak pasti, naluri kita adalah menghindarinya.

Misalnya, kamu ingin lebih percaya diri berbicara di depan umum. Tapi setiap kali ada kesempatan untuk berbicara, rasa gugup menyerang dan membuatmu memilih untuk diam. Akhirnya, kamu tetap berada di zona nyaman dan tidak pernah benar-benar berkembang.

Kenyamanan emosional memang terasa enak, tapi kalau kita terus-terusan menuruti perasaan itu, kita tidak akan pernah tumbuh. Perubahan membutuhkan keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan menghadapi ketidaknyamanan sementara.

Peran Ketakutan dan Keraguan dalam Menghambat Perubahan Positif

takut

Dua musuh utama perubahan adalah ketakutan dan keraguan.

  • Ketakutan muncul dalam berbagai bentuk: takut gagal, takut dihakimi orang lain, atau bahkan takut sukses (ya, ini juga ada lho!).
  • Keraguan membuat kita bertanya-tanya, “Apa aku bisa?”, “Apa aku cukup mampu?”, “Jangan-jangan nanti hasilnya malah buruk?”.

Ketika dua hal ini muncul, kita jadi ragu untuk melangkah dan akhirnya memilih diam. Padahal, perubahan itu memang menuntut keberanian.

Ingat, semua orang sukses juga pasti pernah merasakan ketakutan dan keraguan. Bedanya, mereka tetap melangkah meski ada rasa takut itu.

Ananditha Nursyifa
Editor