Meskipun sama-sama mengadopsi elemen maskulin, ada perbedaan besar antara keduanya:
- Fokus Gaya: Boyish style lebih simpel dan maskulin, sementara androgynous style memadukan elemen maskulin dan feminin.
- Pilihan Outfit: Boyish cenderung menggunakan pakaian oversized dan kasual, sedangkan androgynous memakai potongan clean-cut dan tailored.
- Tujuan Gaya: Boyish style lebih fokus pada kenyamanan, sedangkan androgynous lebih menonjolkan tampilan estetika yang edgy dan sophisticated.
Contoh Outfit Boyish vs. Androgynous
Boyish Style
- Kaos putih oversized + jeans boyfriend + sneakers putih.
- Hoodie kebesaran + celana jogger + topi baseball.
- Kemeja flanel + celana chino + boots.
Androgynous Style
- Kemeja putih tailored + celana high-waist + loafers.
- Blazer oversized + rok midi + boots.
- Turtleneck hitam + celana wide-leg + heels minimalis.
Tips Menentukan Gaya yang Sesuai
Buat kamu yang masih bingung memilih gaya mana yang cocok, coba deh tips berikut:
- Kenali Kepribadianmu: Kalau kamu lebih suka hal simpel dan kasual, pilih boyish style. Tapi kalau kamu suka tampil beda dan lebih “berani,” androgynous bisa jadi pilihan.
- Coba Mix & Match: Jangan takut bereksperimen! Kamu bisa coba boyish style di hari santai dan androgynous style di acara formal.
- Utamakan Kenyamanan: Apapun pilihan gayamu, pastikan kamu merasa nyaman dan percaya diri.
- Perhatikan Kesempatan: Boyish lebih cocok untuk kegiatan santai sehari-hari, sedangkan androgynous pas banget buat acara formal atau semi-formal.
Temukan Gayamu dan Tunjukkan Dirimu!
Boyish style dan androgynous style sama-sama punya pesona masing-masing. Nggak ada yang lebih baik atau lebih buruk, karena semuanya balik lagi ke kepribadian dan kenyamanan kamu. Jadi, jangan ragu untuk mengeksplorasi keduanya dan temukan gaya yang paling menggambarkan dirimu.
Halaman
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan