Setiap orang mungkin memiliki gejala yang berbeda-beda, tapi ada beberapa ciri khas dari BPD yang perlu diperhatikan:

  1. Ketakutan Akan Ditinggalkan:
    • Penderita BPD sering merasa takut ditinggalkan, bahkan ketika tidak ada ancaman nyata.
    • Hal ini bisa membuat mereka melakukan tindakan berlebihan untuk mempertahankan hubungan.
  2. Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem:
    • Suasana hati bisa berubah drastis dari senang menjadi sedih atau marah hanya dalam hitungan jam.
    • Perubahan ini biasanya tidak disebabkan oleh situasi yang besar.
  3. Perilaku Impulsif:
    • Misalnya, belanja berlebihan, makan secara tidak terkendali, menyetir sembarangan, atau bahkan menyakiti diri sendiri.
  4. Rasa Kosong yang Kronis:
    • Banyak penderita BPD merasa hidup mereka “hampa” atau tidak memiliki tujuan yang jelas.
  5. Kesulitan Mengendalikan Marah:
    • Emosi yang meledak-ledak sering terjadi, bahkan untuk hal-hal yang terlihat sepele.

Penyebab BPD: Apa yang Menjadi Pemicunya?

BPD tidak muncul begitu saja, tapi biasanya dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor, yaitu:

  1. Faktor Genetik:
    • Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan kepribadian cenderung lebih rentan terkena BPD.
  2. Lingkungan:
    • Lingkungan keluarga yang tidak stabil, seperti pola asuh yang kurang mendukung atau konflik yang sering terjadi, bisa memengaruhi perkembangan BPD.
  3. Trauma Masa Kecil:
    • Pengalaman traumatis seperti pelecehan, penelantaran, atau kehilangan orang tua di usia dini sering dikaitkan dengan risiko BPD di kemudian hari.
  4. Ketidakseimbangan Kimia Otak:
    • Ketidakseimbangan neurotransmitter di otak, seperti serotonin, juga dapat memengaruhi emosi dan perilaku seseorang.

Cara Mengatasi dan Penanganan BPD

Ananditha Nursyifa
Editor