Setiap orang mungkin memiliki gejala yang berbeda-beda, tapi ada beberapa ciri khas dari BPD yang perlu diperhatikan:
- Ketakutan Akan Ditinggalkan:
- Penderita BPD sering merasa takut ditinggalkan, bahkan ketika tidak ada ancaman nyata.
- Hal ini bisa membuat mereka melakukan tindakan berlebihan untuk mempertahankan hubungan.
- Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem:
- Suasana hati bisa berubah drastis dari senang menjadi sedih atau marah hanya dalam hitungan jam.
- Perubahan ini biasanya tidak disebabkan oleh situasi yang besar.
- Perilaku Impulsif:
- Misalnya, belanja berlebihan, makan secara tidak terkendali, menyetir sembarangan, atau bahkan menyakiti diri sendiri.
- Rasa Kosong yang Kronis:
- Banyak penderita BPD merasa hidup mereka “hampa” atau tidak memiliki tujuan yang jelas.
- Kesulitan Mengendalikan Marah:
- Emosi yang meledak-ledak sering terjadi, bahkan untuk hal-hal yang terlihat sepele.
Penyebab BPD: Apa yang Menjadi Pemicunya?
BPD tidak muncul begitu saja, tapi biasanya dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor, yaitu:
- Faktor Genetik:
- Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan kepribadian cenderung lebih rentan terkena BPD.
- Lingkungan:
- Lingkungan keluarga yang tidak stabil, seperti pola asuh yang kurang mendukung atau konflik yang sering terjadi, bisa memengaruhi perkembangan BPD.
- Trauma Masa Kecil:
- Pengalaman traumatis seperti pelecehan, penelantaran, atau kehilangan orang tua di usia dini sering dikaitkan dengan risiko BPD di kemudian hari.
- Ketidakseimbangan Kimia Otak:
- Ketidakseimbangan neurotransmitter di otak, seperti serotonin, juga dapat memengaruhi emosi dan perilaku seseorang.
Cara Mengatasi dan Penanganan BPD
Halaman
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan