Salah satu materi utama dalam kegiatan ini adalah praktik decluttering—upaya menyederhanakan barang-barang pribadi demi hidup lebih tertata dan berkelanjutan. Tubagus Ari Satria dan Syarief Hussein, Founder Ngadaur Bakti Solusi, berbagi pengalaman dan manfaat decluttering bagi kehidupan di masa depan.

Sosialisasi ini berlangsung di Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin Universitas Widyatama Bandung, dengan melibatkan 50 mahasiswa. Edukasi dilakukan bersama komunitas Ngadaur bersama Siska Nirmala, Praktisi Zero Waste, yang mengajak peserta menerapkan decluttering dengan cara yang santai, praktis, dan mudah dipahami.

Menurut Siska Nirmala, “Decluttering bukan cuma bermakna soal membereskan barang dari tumpukan barang gak kepake. Justru lebih dari itu, decluttering membuat kita mengubah mindset dari FOMO untuk lebih mindful, dan bisa jadi bentuk perlawanan terhadap budaya konsumtif dan tekanan sosial. Dengan decluttering kita bisa belajar memperbaiki kualitas hidup dengan melepaskan keterikatan dengan terlalu banyak barang. Juga memberikan manfaat lebih sehat secara mental karena dengan rapi dan bersihnya ruangan dari barang-barang, juga ruang digital yang bersih, membuat otak lebih segar dan jernih untuk berpikir.”

Ananditha Nursyifa
Editor