“Saat menghadapi potensi bahaya mendadak, diperlukan keputusan yang cepat dan reaksi yang tepat untuk menghindari risiko kecelakaan. Semakin tinggi kecepatan kendaraan, semakin cepat pula reaksi yang dibutuhkan, namun reaksi tersebut harus selalu didukung dengan teknik berkendara yang benar agar tidak menimbulkan bahaya,” ujar Ludhy.
Saat menghadapi bahaya di depan, pengendara membutuhkan waktu untuk mengambil keputusan yang tepat. Semakin lama waktu yang digunakan untuk berpikir, semakin jauh pula jarak sebelum keputusan itu diambil. Jika keputusan yang diambil adalah untuk mengerem, ada jarak pengereman yang harus diperhitungkan. Pengoperasian rem yang efektif akan menghasilkan jarak pengereman yang lebih pendek, sedangkan teknik pengereman yang kurang baik dapat menyebabkan jarak pengereman menjadi lebih panjang, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Teknik dasar pengereman yang baik adalah dengan menggunakan rem depan dan belakang secara bersamaan. Pada jalanan kering dan tidak berpasir, rem depan dapat digunakan dengan porsi yang lebih kuat. Namun, pada jalanan basah atau berpasir, porsi rem depan harus dikurangi untuk menghindari risiko tergelincir. Langkah pertama dalam pengereman adalah menutup gas sepenuhnya, kemudian menarik rem depan dan belakang secara bersamaan menggunakan empat jari jika menggunakan motor tipe matic. Untuk motor tipe sport atau bebek, pengereman dilakukan dengan menarik rem depan dan menginjak rem belakang.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan